CERITA DARI SANG MURID CHAPTER 2

Saturday, 10 July 20100 komentar




Orang yang tampak menjengkelkan di awal pertemuan, ternyata ia sangat penting dalam kehidupan kita di dunia. Begitulah pepatah yang memang benar adanya, dan selama ini Saya rasakan. Guruku yang satu ini memang terasa menjengkelkan di awal-awal pertemuan.

Kembali lagi ke masa lampau, Saya masih teringat saat pertama kali melihat Raut wajahnya yang bersinar penuh senyum dan selalu membuat hati sejuk sampai sekarang. Di awal Pertemuan itu, Beliau di beri kesempatan berpidato dan berkenalan di atas mimbar Halaman Sekolah bersamaan dengan Acara Pamitan Guru lama dan Penerimaan Guru baru. Memang Raut wajah beliau tampak menyenangkan hati, namun sangat tidak pas dengan sikon pada Acara itu, karena saat itu bertepatan dengan pindahnya salah satu Guru favorit SMAN 1 JATISRONO yang sangat di idolakan murid-murid karena terkenal dengan humoris dan centhilnya. Ada beberapa Murid yang menangis cengeng saat mendengar kata-kata pamitan dari Guru centhil itu, akibatnya pidato sekaligus perkenalan Guruku yang begitu mulia tadi jadi kurang menarik dan kurang mendapatkan perhatian. Tak terkecuali dengan Saya, Saya masih ingat dengan kata-kata yang terucap dari bibir Beliau. Yang membuat Saya sedikit tertarik dengan pidato beliau adalah saat beliau mengatakan bahwa Sekolah beliau yang dulu ( SMAN 1 PURWANTORO ) dengan Sekolah tempat ia mengajar sekarang ( SMAN 1 JATISRONO ) tidak jauh berbeda. Kenapa, karena sekolah yang dulu ( SMAN 1 PURWANTORO ) mendapat julukan SMANSA MEWAH alias SMA Mepet Sawah, sedangkan Sekolah yg sekarang ( SMAN 1 JATISRONO ) aliasnya adalah Sekolah Tegal, sama-sama berada di lahan pedesaan, tapi Prestasi dari kedua Sekolah ini sama baiknya dan selalu berkompetisi.


Baca juga Chapter selanjutnya >>
Share this article :

Post a Comment

 

SMA NEGERI 1 JATISRONO